Aljazair tidak lupa akan jasa Soekarno dalam Konferensi Asia-Afrika.
Aljazair tidak lupa akan jasa besar presiden pertama Indonesia, Soekarno, dalam mendukung perjuangan kemerdekaan bagi negeri mereka. Sebagai bentuk penghormatan akan jasa Bung Karno,
Pemerintah Aljazair berencana menggunakan nama Proklamator Indonesia itu sebagai nama jalan.
Demikian kata Duta Besar Aljazair untuk Indonesia, Abdelkrim Belarbi. Ditemui VIVAnews dalam perayaan hari jadi ke-59 di Jakarta, Belarbi mengatakan bahwa Soekarno dikenal rakyat Aljazair sebagai jiwanya bangsa Indonesia.
"Nama Soekarno sangat dikenal di seluruh Aljazair. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap negeri kami dan menandai hubungan diplomatik yang telah berlangsung selama 50 tahun, maka Pemerintah berencana untuk menggunakan nama Soekarno sebagai nama salah satu jalan," ungkap Belarbi.
Namun, Belarbi masih belum mengetahui di daerah mana jalan yang akan dinamai menggunakan nama Soekarno. Hal itu, lanjut Belarbi, akan diputuskan oleh komite.
"Kami belum memutuskan nama Soekarno akan digunakan di jalan di daerah mana. Akan ada sebuah komite khusus yang mengatur hal itu,"imbuh dia.
Peran KAA
Soekarno memang diketahui memiliki kedekatan tersendiri dengan Aljazair. Duta Besar Indonesia untuk Aljazair, Ahmad Niam Salim, pernah mengungkapkan bahwa kedekatan itu berawal dari undangan Soekarno kepada Aljazair untuk mengikuti KTT Asia Afrika di Bandung tahun 1955 silam.
Peristiwa itu kemudian menjadi tonggak sejarah perjuangan kemerdekaan Aljazair melawan kolonialisasi Perancis. Berkat forum internasional yang digagas Soekarno itulah, nama Aljazair pertama kali dikenal dunia internasional.
Hingga akhirnya pada 5 November 1962 para pejuang memproklamirkan kemerdekaan Aljazair setelah melakukan perang kemerdekaan sejak tahun 1954. Bahkan menurut salah satu cerita mantan pejuang Aljazair yang baru saja meninggal dunia pada tanggal 30 Januari 2012, Abdelhamid Mehri, Soekarno tidak hanya mendukung dan mendorong kemerdekaan Aljazair dari sisi diplomasi internasional, tetapi juga menyuplai senjata untuk perang kemerdekaan yang dikirimkan dari Moskow, Uni Soviet saat itu.
Selain memberikan bantuan senjata, Bung Karno juga mengirimkan perwira-perwira TNI dari berbagai angkatan untuk melatih pejuang Aljazair.
Atas fakta sejarah itu, Dubes Belarbi bahkan memastikan apabila Warga Negara Indonesia (WNI) ke Aljazair, maka mereka akan disambut oleh warga lokal seperti layaknya bagian dari keluarga.
"Semua pintu akan dibuka bagi WNI," kata dia.
Dengan adanya rencana penggunaan nama Soekarno di Aljazair, maka menambah daftar panjang negara yang telah menggunakan namanya untuk mengenang jasa Soekarno. Selain di Aljazair, nama Soekarno turut diabadikan di Rusia, Mesir, Maroko dan Pakistan.
Sementara di Kuba, Pemerintah di tahun 2008 silam, mengeluarkan sebuah perangko resmi seri Bung Karno dengan Fidel Castro. Saat itu foto keduanya yang terpampang di perangko diambil saat Soekarno mengunjungi Kuba di tahun 1960 silam.
Aljazair tidak lupa akan jasa besar presiden pertama Indonesia, Soekarno, dalam mendukung perjuangan kemerdekaan bagi negeri mereka. Sebagai bentuk penghormatan akan jasa Bung Karno,
Pemerintah Aljazair berencana menggunakan nama Proklamator Indonesia itu sebagai nama jalan.
Demikian kata Duta Besar Aljazair untuk Indonesia, Abdelkrim Belarbi. Ditemui VIVAnews dalam perayaan hari jadi ke-59 di Jakarta, Belarbi mengatakan bahwa Soekarno dikenal rakyat Aljazair sebagai jiwanya bangsa Indonesia.
"Nama Soekarno sangat dikenal di seluruh Aljazair. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap negeri kami dan menandai hubungan diplomatik yang telah berlangsung selama 50 tahun, maka Pemerintah berencana untuk menggunakan nama Soekarno sebagai nama salah satu jalan," ungkap Belarbi.
Namun, Belarbi masih belum mengetahui di daerah mana jalan yang akan dinamai menggunakan nama Soekarno. Hal itu, lanjut Belarbi, akan diputuskan oleh komite.
"Kami belum memutuskan nama Soekarno akan digunakan di jalan di daerah mana. Akan ada sebuah komite khusus yang mengatur hal itu,"imbuh dia.
Peran KAA
Soekarno memang diketahui memiliki kedekatan tersendiri dengan Aljazair. Duta Besar Indonesia untuk Aljazair, Ahmad Niam Salim, pernah mengungkapkan bahwa kedekatan itu berawal dari undangan Soekarno kepada Aljazair untuk mengikuti KTT Asia Afrika di Bandung tahun 1955 silam.
Peristiwa itu kemudian menjadi tonggak sejarah perjuangan kemerdekaan Aljazair melawan kolonialisasi Perancis. Berkat forum internasional yang digagas Soekarno itulah, nama Aljazair pertama kali dikenal dunia internasional.
Hingga akhirnya pada 5 November 1962 para pejuang memproklamirkan kemerdekaan Aljazair setelah melakukan perang kemerdekaan sejak tahun 1954. Bahkan menurut salah satu cerita mantan pejuang Aljazair yang baru saja meninggal dunia pada tanggal 30 Januari 2012, Abdelhamid Mehri, Soekarno tidak hanya mendukung dan mendorong kemerdekaan Aljazair dari sisi diplomasi internasional, tetapi juga menyuplai senjata untuk perang kemerdekaan yang dikirimkan dari Moskow, Uni Soviet saat itu.
Selain memberikan bantuan senjata, Bung Karno juga mengirimkan perwira-perwira TNI dari berbagai angkatan untuk melatih pejuang Aljazair.
Atas fakta sejarah itu, Dubes Belarbi bahkan memastikan apabila Warga Negara Indonesia (WNI) ke Aljazair, maka mereka akan disambut oleh warga lokal seperti layaknya bagian dari keluarga.
"Semua pintu akan dibuka bagi WNI," kata dia.
Dengan adanya rencana penggunaan nama Soekarno di Aljazair, maka menambah daftar panjang negara yang telah menggunakan namanya untuk mengenang jasa Soekarno. Selain di Aljazair, nama Soekarno turut diabadikan di Rusia, Mesir, Maroko dan Pakistan.
Sementara di Kuba, Pemerintah di tahun 2008 silam, mengeluarkan sebuah perangko resmi seri Bung Karno dengan Fidel Castro. Saat itu foto keduanya yang terpampang di perangko diambil saat Soekarno mengunjungi Kuba di tahun 1960 silam.
Bagikan Untuk Kebaikan