ANALISIS: Motivasi & Tekanan Cina Hadapi Indonesia
Keberhasilan Guangzhou Evergrande menjadi kampiun Liga Champions Asia memberikan dampak positif terhadap beberapa pemain.
Lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015 bakal mempertemukan Indonesia dengan salah satu macan Asia, Cina, di stadion Shaanxi, Xi'an, Jumat (15/11) petang.
Ini merupakan laga berat bagi Indonesia. Selain harus melawan kondisi cuaca yang diperkirakan akan mencapai minus sepuluh derajat celsius, Cina menjadi unggulan dalam partai tersebut. Cina pun dalam keadaan baik. Mereka dijamin mendapat dukungan dari publik sendiri. Ditambah lagi, sukses Guangzhou Evergrande sebagai kampiun Liga Champions Asia diharapkan mampu membawa efek positif ke timnas Cina.
Namun bukan berarti Cina tanpa tekanan sama sekali. Redaksi Goal Indonesia telah meminta pendapat kepada Dapeng Liang, editor Goal Cina , tentang pandangannya terhadap kesiapan timnas Cina menghadapi laga lanjutan kualifikasi Piala Asia Grup C esok. Berikut analisisnya:
Akankah kesuksesan Guanzho Evergrande menjuarai Liga Champions Asia membawa dampak positif kepada timnas Cina?
Ya (tentu), dan dalam jajaran skuat terdapat sembilan pemain Guanzhou Evergrande. Mereka semua saat ini sedang bersemangat dan gembira. Termasuk pemain, pelatih, media, juga fans. Kami semua ingin meneruskan kesuksesan pada level klub ke level tim nasional.
Pemilik Guangzhou Evergrande, Xu Jiayin akan menyaksikan laga (melawan Indonesia) bersama Marcello Lippi dan beberapa sejumlah bos klub Liga Super Cina lainnya.
Pelatih interim Fu Bo juga diperkirakan akan menaruh hampir seluruh pemain Guanzhou Evergrande sebagai starter, kecuali bek kiri Sun Xiang yang sedang cedera engkel. Bahkan formasi mereka akan menjadi 4-3-3 layaknya yang selalu diterapkan Guangzhou Evergrande di Liga Champions Asia.
Bagaimana sentimen publik menjelang pertandingan? Apakah ada tekanan tersendiri untuk timnas Cina menyusul kesuksesan Guangzhou Evergrande?
Ini pertandingan yang harus dimenangkan. Cina harus menang di dua laga di Xi'an. Jika Arab Saudi mampu menang kembali atas Irak, Cina (hanya) harus menang di satu laga yang tersisa di grup ini.
Setelah laga di Jakarta, Fu Bo menuai banyak kritik. Cina mencoba bermain dengan bola datar sejak ia melatih. Ini adalah hal yang modern, namun bola-bola panjang atau sedikit memanfaatkan fisik akan lebih berguna melawan tim dari Asia Tenggara. Dia mungkin akan melakukan perubahan pada laga ini sebagaimana disarankan beberapa orang.
Saya pikir tak akan ada tekanan yang terlalu besar sebelum laga dimulai. Namun saat pertandingan, jika Indonesia bisa mencetak angka lebih dulu, atau tetap menjaga clean sheet selama mungkin pada pertandingan, para pemain Cina akan gugup. Bagaimanapun juga kami tidak memiliki Conca, Muriqui dan Elkeson [ketiganya pemain asing Guangzhou Evergrande] dalam sisi penyerangan kami.
Prediksi hasil pertandingan?
Jika Cina mampu mencetak gol di 30 menit pertama, bisa jadi hasilnya akan 3-0 atau 3-1.
sumber
Keberhasilan Guangzhou Evergrande menjadi kampiun Liga Champions Asia memberikan dampak positif terhadap beberapa pemain.
Lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015 bakal mempertemukan Indonesia dengan salah satu macan Asia, Cina, di stadion Shaanxi, Xi'an, Jumat (15/11) petang.
Ini merupakan laga berat bagi Indonesia. Selain harus melawan kondisi cuaca yang diperkirakan akan mencapai minus sepuluh derajat celsius, Cina menjadi unggulan dalam partai tersebut. Cina pun dalam keadaan baik. Mereka dijamin mendapat dukungan dari publik sendiri. Ditambah lagi, sukses Guangzhou Evergrande sebagai kampiun Liga Champions Asia diharapkan mampu membawa efek positif ke timnas Cina.
Namun bukan berarti Cina tanpa tekanan sama sekali. Redaksi Goal Indonesia telah meminta pendapat kepada Dapeng Liang, editor Goal Cina , tentang pandangannya terhadap kesiapan timnas Cina menghadapi laga lanjutan kualifikasi Piala Asia Grup C esok. Berikut analisisnya:
Akankah kesuksesan Guanzho Evergrande menjuarai Liga Champions Asia membawa dampak positif kepada timnas Cina?
Ya (tentu), dan dalam jajaran skuat terdapat sembilan pemain Guanzhou Evergrande. Mereka semua saat ini sedang bersemangat dan gembira. Termasuk pemain, pelatih, media, juga fans. Kami semua ingin meneruskan kesuksesan pada level klub ke level tim nasional.
Pemilik Guangzhou Evergrande, Xu Jiayin akan menyaksikan laga (melawan Indonesia) bersama Marcello Lippi dan beberapa sejumlah bos klub Liga Super Cina lainnya.
Pelatih interim Fu Bo juga diperkirakan akan menaruh hampir seluruh pemain Guanzhou Evergrande sebagai starter, kecuali bek kiri Sun Xiang yang sedang cedera engkel. Bahkan formasi mereka akan menjadi 4-3-3 layaknya yang selalu diterapkan Guangzhou Evergrande di Liga Champions Asia.
Bagaimana sentimen publik menjelang pertandingan? Apakah ada tekanan tersendiri untuk timnas Cina menyusul kesuksesan Guangzhou Evergrande?
Ini pertandingan yang harus dimenangkan. Cina harus menang di dua laga di Xi'an. Jika Arab Saudi mampu menang kembali atas Irak, Cina (hanya) harus menang di satu laga yang tersisa di grup ini.
Setelah laga di Jakarta, Fu Bo menuai banyak kritik. Cina mencoba bermain dengan bola datar sejak ia melatih. Ini adalah hal yang modern, namun bola-bola panjang atau sedikit memanfaatkan fisik akan lebih berguna melawan tim dari Asia Tenggara. Dia mungkin akan melakukan perubahan pada laga ini sebagaimana disarankan beberapa orang.
Saya pikir tak akan ada tekanan yang terlalu besar sebelum laga dimulai. Namun saat pertandingan, jika Indonesia bisa mencetak angka lebih dulu, atau tetap menjaga clean sheet selama mungkin pada pertandingan, para pemain Cina akan gugup. Bagaimanapun juga kami tidak memiliki Conca, Muriqui dan Elkeson [ketiganya pemain asing Guangzhou Evergrande] dalam sisi penyerangan kami.
Prediksi hasil pertandingan?
Jika Cina mampu mencetak gol di 30 menit pertama, bisa jadi hasilnya akan 3-0 atau 3-1.
sumber
Bagikan Untuk Kebaikan