Mantan
Manajer Persisam Putra Samarinda, Aidil Fitri, menyatakan akan
menggugat Direktur Utama Persisam Putra Samarinda, Harbiansyah. Hal ini
disampaikannya setelah mendengar kabar bahwa Harbiansyah berencana
mengganti nama Persisam Putra Samarinda menjadi Putra Samarinda (Pusam).
Aidil mengatakan, ia tak
hanya akan memperkarakan urusan ganti nama itu secara perdata, tetapi
juga akan melaporkannya ke Kejaksaan Negeri Samarinda dan Komisi
Pemberantasan Korupsi.
Menurut Aidil, persoalan ganti nama ini
merupakan hal serius baginya karena ia terlibat dalam pengelolaan
Persisam, mulai saat klub tersebut di level kompetisi terendah hingga
tertinggi.
"Pokoknya saya tidak terima dengan pergantian nama
tersebut. Jika Persisam memang dikembalikan dari Pemkot Samarinda, maka
Persisam itu harus dikembalikan ke saya. Kenapa Harbiansyah akan
mengganti nama Persisam tanpa ada pembicaraan dengan saya,” ujar Aidil,
Senin (9/12/2013).
“Terima kasih untuk Harbiansyah yang sudah
mengelola Persisam. Tetapi, jangan menganggap Persisam adalah miliknya
dan mengganti nama Persisam dengan mudah,” lanjutnya.
Aidil
menuturkan, ia sudah kecewa dengan manajemen Persisam sejak ia terdepak
dari kepengurusan Persisam karena masalah hukum berkaitan dengan
penggunaan anggaran Persisam yang berasal dari APBD Kota Samarinda pada
2006 hingga 2009. Atas kasus tersebut, Aidil divonis penjara selama
setahun lebih dan harus mengembalikan uang negara sebesar Rp 1,87
miliar.
“Dalam kasus tersebut, saya hanyalah korban. Jika
dilihat dari kasus itu, tentu paham bagaimana kasus itu, ke mana saja
dana tersebut tercurah dan siapa saja yang terlibat. Kita pahamlah
bagaimana persepakbolaan di Indonesia,”aku Aidil.
“Saya akan menandatangi Kepala Kejaksaan Negeri Samarinda, dan membeberkan semua fakta ke KPK,” tambahnya.
Harbiansyah mengatakan bahwa manajemen Persisam Putra Samarinda
berencana mengubah nama klub menjadi Putra Samarinda pada Minggu
(8/12/2013). Menurut Habriansyah, hal tersebut sudah disampaikan kepada
PSSI dan PT Liga Indonesia selaku pengelola Liga Super Indonesia.
"PT Liga Indonesia sudah menyetujui permohonan tersebut sehngga untuk
kompetisi musim depan kita sudah tak lagi memakai nama Persisam Putra
Samarinda," ujar Harbiansyah.
Perubahan nama klub, menurut
Harbiansyah, tidak menyalahi aturan dan sudah terjadi pada beberapa
klub, misalnya Pelita Jaya menjadi Bandung Raya, Gelora Dewata Bali
menjadi Deltras Sidoarjo, dan Persijatim Jawa Timur menjadi Sriwijaya
FC.
"Mitra Kukar awalnya bernama Mitra Surabaya dan sempat
berganti nama menjadi Mitra Kalteng sebelum akhirnya diakuisisi ke
Tenggaraon dan berganti nama menjadi Mitra Kukar," ulas Harbiansyah.
Bagikan Untuk Kebaikan