
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah membidik sejumlah nama cawapres untuk pendampingi Jokowi di Pilpres 2014 Juli nanti. Lalu bagaimana dengan Partai Gerindra yang akan mencari pendamping untuk Prabowo Subianto?
Pakar Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana Heri Budianto mengatakan, ada beberapa aspek yang penting dipertimbangkan untuk mencari sosok cawapres pendamping Prabowo. Di antaranya, dominasi Jawa-non Jawa atau militer-sipil.
"Tokoh muda juga cocok untuk menjadi pendamping Prabowo," ujar Heri saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (11/4).
Tak hanya itu, lanjut dia, ada juga beberapa aspek yang harus dikaji sebelum menentukan pendamping. Seperti posisi tawar yang didapat Prabowo jika meminang cawapres.
Dia pun menimbang nama-nama yang dinilai pas untuk mendampingi Prabowo. Seperti Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso ataupun Hary Tanoesoedibjo (HT) sebagai komposisi militer sipil.
"Tapi persoalannya, apa posisi tawar yang dimiliki Hary Tanoe jika menjadi cawapres Prabowo? Apakah bisa membawa suara 5 persen Hanura?" kata dia.
Sementara untuk Priyo, kata dia, hal ini sangat mungkin terjadi karena Golkar memperoleh suara 15 persen. Meskipun sudah punya Aburizal Bakrie sebagai capres, bukan tidak mungkin Priyo dipinang oleh Prabowo.
"Akbar Tandjung mengaku kecewa dengan perolehan 15 persen. Itu artinya, bisa saja Golkar melakukan evaluasi," pungkasnya.
Bagikan Untuk Kebaikan


