
Bengkulu - Pelaksanaan penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) 37 Sungai Rupat Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan Selebar Bengkulu sempat terganggu oleh penggrebekan pasangan bukan suami istri yang berada di dekat TPS.
Warga yang semula ramai menyaksikan penghitungan suara,Rabu 9 April 2014 sore, kaget dan malah pindah ke lokasi penggrebekan. Panitia beserta saksi yang masih melaksanakan tugasnya pun sempat terganggu dengan kejadian asusila yang diduga dilakukan oleh oknum pejabat tersebut.
Menurut Ketua RT 41 Perumahan Vila Sungai Rupat Irfan Junaidi, penggrebekan dilakukan karena warga mulai resah dengan tingkah warga baru mereka tersebut. "Dia baru beberapa bulan tinggal di lingkungan kami, karena istrinya berada di Jakarta, dia ini sering membawa ABG ke rumah," kata Irfan.
Kronologinya, dia
mengisahkan, warga melihat seorang pria datang bersama wanita ABG ke
rumah tersebut. Warga mencatat, kehadiran ABG wanita di kediaman yang
diduga pejabat ini bukan untuk pertama kalinya. Maka warga pun beraksi. "Orang lagi sibuk nyoblos, eh dia malah sibuk yang lain," kata Yuli, seorang warga.
Saat
penggrebekan, sempat terjadi cekcok, karena si oknum tidak terima
digrebek. Hal ini memancing emosi warga, untung saja aksi warga
dihentikan oleh personel polisi yang berjaga di TPS. Kini warga berembu
untuk menentukan langkah selanjutnya.
Bagikan Untuk Kebaikan