London - Selfie -atau memfoto diri sendiri, bukan sekadar bertujuan mengabadikan momen. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Petya Eckler, dari Universitas Strathclyde, Glasgow, Skotlandia, menyatakan orang yang kerap berfoto selfie memiliki perasaan negatif terhadap citra tubuhnya. "Selfie menunjukkan orang di foto itu khawatir mengenai tubuh mereka," kata Eckler seperti dilansir Telegraph, Ahad, 13 April 2014.
Penelitian Eckler dimulai dengan mewawancarai ratusan siswa perempuan di Skotlandia. Hasilnya mengejutkan. Para siswa merasa tak percaya diri terhadap citra tubuhnya. Hal itu ditandai dengan memotret berulang-ulang dan terus menerus mengoreksi bagian wajah yang dianggap tak sempurna sebelum mengunggahnya ke madia sosial.
Meski foto selfie juga telah banyak dilakukan oleh para pesohor dunia seperti Perdana Menteri Inggris David Cameron dan pembawa acara Ellen DeGeneres, ilmuwan lain seperti dosen psikologi dari Universitas Cambridge Terri Apter juga berpendapat serupa. Selfie, kata dia, dilakukan oleh orang-orang yang tak memiliki kepercayaan diri dan menggunakan foto tersebut untuk mencari tahu pendapat orang lain mengenai dirinya. "Kita semua menyukai ide untuk mengontrol citra diri di mata orang lain, diperhatikan, dan menjadi bagian dari budaya."
Selain itu, Apter mengatakan selfie juga berkaitan erat dengan narsisme dan promosi diri secara berlebihan terutama setelah banyak selebriti mengikuit tren ini. Akibatnya, penggemar selfie juga sering merasa khawatir jika foto mereka tak tersebar luas dan dilihat oleh banyak orang. "Ada ketakutan bahwa mereka 'tak terlihat' yang ujungnya sangta membuat frustasi," kata Apter.
Bagikan Untuk Kebaikan