JAKARTA -- Mayoritas masyarakat menyukai iklan yang diproduksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Demikian hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) pada 24-30 Maret 2014.
PDI Perjuangan mendapatkan suara 76,8 persen. Pada posisi kedua iklan yang disukai masyarakat ditempati oleh Partai Gerindra dengan 76,3 persen. Disusul di peringkat selanjutnya Hanura dengan 71,8 persen serta Golkar pada 71,5 persen.
"Golkar kalah dengan PDIP, walaupun yang bisa mengimbangi adalah Gerindra. Jadi kelemahan Gerindra adalah kekuatan di lapangannya tidak sebaik Golkar dan PDIP," kata Direktur Eksekutif JSI Widdi Aswindi dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Minggu (6/4/2014).
Peringkat selanjutnya PKB dengan 65,9 persen; NasDem 65,6 persen; PAN 63,4 persen; PPP 62,5 persen; Demokrat 59,9 persen; PKS 55,1 persen; PBB 55,0 persen dan PKPI 51,1 persen.
Widdi mengatakan masyarakat relatif sama-sama menyukai iklan Gerindra dan PDIP. Hal itu berbeda denga iklan Demokrat yang kurang disukai masyarakat. "Mungkin salah jadi Pak SBY jadi model iklan. Mungkin seharusnya biarkan kandidat lainnya," tuturnya.
Selain itu, PDIP juga dinilai sebagai partai yang kadernya sering melakukan pendekatan terhadap masyarakat. Kemudian diikuti Partai Golkar, Gerindra dan Partai Demokrat.
"Relatif PDIP punya tim yang lebih banyak frekuensinya, volumenya untuk bekerja dibandingkan parpol lain. Karena tidak mungkin menang, kalau tidak ada tim darat yang melakukan pendekatan secara langsung," tuturnya.
Survei JSI berlangsung pada 24-30 Maret 2014 dengan menggunakan multistage random sampling. Jumlah sampel 1200 responden dengan melakukan wawancara tatap muka responden serta kuisioner. Margin of error sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen Semua populasi pemilih di Indonesia memiliki peluang yang sama terpilih sebagai responden.
Bagikan Untuk Kebaikan
0 Comments
