Selamat Datang Di Situs Jasa Adsense Resmi Indonesia
Home » » Transaksi ATUT (Gubernur Banten) di luar negeri

Transaksi ATUT (Gubernur Banten) di luar negeri

Transaksi ATUT (Gubernur Banten) di luar negeri:

2011:
Singapura
Pusat belanja Takashimaya
Nilai belanja 55juta!
Toko Bvlgari
Nilai belanja 40jt!

Jakarta:
Butik Alta Moda
Nilai belanja 50juta!
Toko Louis Vuitton
Nilai belanja 78juta!

2012:
Swiss
Gerai Salvatore Ferragamo dan I Pinco Pallino SA, nilai belanja 70juta!

Milan:
Butik Hermes
Nilai belanja 50juta!

Tokyo:
Toko Daikokuya dan toko penjual produk Hermes, nilai belanja 530juta!!!

Singapura:
Toko jam Thinkers Novelty, nilai belanja 100juta!!
Toko perhiasan Flower Diamond Boutique, nilai belanja 137juta!!
Toko mebel Vanilla Home, nilai belanja 90juta!
Toko perhiasan Le Mercier, nilai belanja 90juta!
Toko jam Sencere Watch, nilai belanja 295juta!!

Seoul:
Pusat belanja Lotte, nilai belanja 38juta!!

Jakarta:
Gerai Kasur Simmons, nilai belanja 275juta!!
»»»»
Sebagian transaksi Atut menggunakan Kartu Kredit, sebagian diterbitkan bank asing. Berdasarkan dokumen yg diperoleh Tempo, tagihan paling besar tercatat pada Februari 2012, senilai 650juta!. Sepanjang Februari 2012, Atut tercatat membayar kartu kredit sebesar 1 miliar rupiah!!

Direktur Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi menilai gaya hidup Atut membeli produk mewah di luar negeri tidak linier dengan penghasilannya sebagai Gubernur. Berdsarkan penelusuran Fitra, penghasilan Atut sepanjang 2012 tercatat hanya Rp 261juta per bulan. Itu sudah termasuk gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan uang operasional, dan insentif pajak daerah. "Jika dibandingkan dengan gaya hidup Atut, gaji itu tidak cukup".
(Sumber Koran Tempo, edisi 4 November 2013).
»»»»
PPATK Telusuri Transaksi Keuangan Dinasti Atut
TEMPO.CO, Jakarta -- Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf mengatakan sedang menelusuri transaksi keuangan keluarga Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Dia mengatakan, keluarga Atut yang pertama dibidik adalah adik Ratu Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.

"Atut belum, tapi kami sedang proses Wawan," kata Yusuf ketika ditemui di kompleks parlemen Senayan, Rabu, 16 Oktober 2013. Dia mengatakan penelusuran rekening Wawan terkait dugaan suap yang melibatkan ketua non-aktif Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar atas pemilihan kepala daerah Lebak, Banten.

Lembaga pengawasan transaksi keuangan ini, kata Yusuf, siap membantu Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menelusuri kemungkinan transaksi mencurigakan dari Atut atau keluarga lainnya. Bila KPK ingin melakukan pendalaman, Yusuf siap memprioritaskan pengawasan terhadap rekening keluarga Atut.

"Namun, sampai saat ini belum ada permintaan dari KPK," ujar Yusuf. Langkah pertama, kata Yusuf, PPATK akan mengawasi rekening perusahaan keluarga Atut. Bila pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang, atau pemasukan jauh lebih lebih besar dibanding pengeluaran berarti rekening tersebut digunakan untuk penampungan uang.

Sebelas tahun berkuasa, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sukses menarik gerbong politik dan bisnis keluarganya. Bersamaan dengan naiknya anggota klan Atut di lima wilayah, makin semarak pula bisnis keluarga itu di semua sektor. Contohnya PT Sinar Ciomas Raya Utama milik Atut dan Wawan menggarap pembangunan gedung DPRD Provinsi Banten, 2004-2006 dengan angka proyek Rp 93 miliar.

Adik Atut, Ratu Tatu Chasanah mempunyai PT Profesional Indonesia Lantera Raga yang pernah menggarap Pembangunan Jalan Pontang-Kronjo, 2012 senilai Rp 10,1 miliar. Tatu jug mempunyai perusahaan PT Glindingmas Wahananusa yang mengerjakan proyek pembangunan RSUD Balaraja, 2006, senilai Rp 15 miliar.
Bagikan Untuk Kebaikan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Comments
0 Comments

0 komentar... read them below or add one

Spoiler Untuk lihat komentar yang masuk:

Post a Comment

AiRa LoKa - Blog of tutorials