Selamat Datang Di Situs Jasa Adsense Resmi Indonesia
Home » » Ruhut: Serangan Anas dari Bui KPK Ampuh Melibas Demokrat

Ruhut: Serangan Anas dari Bui KPK Ampuh Melibas Demokrat

Ruhut: Serangan Anas dari Bui KPK Ampuh Melibas Demokrat 

JAKARTA - Politisi Partai Demokrat (PD), Ruhut Sitompul, mengakui manuver mantan ketua umum partainya, Anas Urbaningrum, dari Gedung KPK ke partai dan terkhusus Susilo Bambang Yudhoyono, terbilang ampuh menggerus kepercayaan masyarakat untuk memilih PD pada Pileg 2014.
Alhasil, partai besutan SBY itu hanya mampu mendapat 9 hingga 10 persen suara sebagaimana hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei. "Itu sangat pengaruh. Karena dia yang jadi tersangka korupsi, tapi bawa-bawa yang lain," kata Ruhut saat berbincang dengan Tribun.
Ruhut mengakui bila sebagian masyarakat pun enggan memilih Partai Demokrat lantaran masih tertanam di benak mereka atas janji palsu 'Gantung di Monas' dari seorang Anas.
Namun, Ruhut bersyukur karena prediksi Anas tentang nasib Partai Demokrat tidak terbukti. "Dia bilang Partai Demokrat akan bubar, katanya cuma kami paling dapat 4 persen, ternyata enggak. Saya katakan, SBY itu 'The King Maker', Partai Demokrat tidak akan hancur," tuturnya.
Diberitakan, Anas mulai mengeluarkan 'pelurunya' satu per satu untuk SBY hingga Ibas yang kini duduk sebagai Sekjen partai, saat dirinya berstatus tersangka dan ditahan pihak KPK.
Peluru Anas itu di antaranya, adanya kebijakan khusus pengamanan skandal Bank Century di tingkat DPR dari SBY, pemberian uang Rp 250 juta dari SBY yang digunakan untuk uang muka pembelian Toyota Harrier dan penyumbangan fiktif hingga dugaan aliran dana Bank Century dalam dana kampanye pencapresan SBY-Boediono pada Pilpres 2009.
Dikabarkan, dalam laporan dana kampanye itu terdapat nama penyumbang fiktif dari sejumlah caleg incumbent Partai Demokrat dan korporasi yang jika diungkap oleh Anas ke media bakal makin menggerus suara partai berlambang Mercy itu di Pileg 2014. Namun, hal itu tidak dilakukan oleh Anas.
Satu 'peluru pembuka' untuk anak tercinta SBY, Ibas, yakni Anas menyebutkan Ibas telah menerima uang 200 ribu Dolar AS di Jalan Ciasem Jakarta terkait rangkaian kasusnya.
Terkini, Anas melalui kuasa hukumnya, mengungkapkan adanya 'pertemuan khusus' antara Anas, SBY dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Sudi Silalahi, di Wisma Negara sebelumnya pelaksanaan Kongres PD di Bandung pada Mei 2010. Dalam pertemuan itu dibahas tentang perebutan posisi Ketua Umum PD dalam kongres PD nantinya.
"Di situ (SBY) sampaikan kepada Anas, bahwa apa jadinya Partai Demokrat kalau dipimpin oleh Marzuki Ali. Itu yang ditekankan terus oleh Susilo Bambang Yudhoyono kepada Anas Urbaningrum," kata kuasa hukum Anas, Firman Wijaya, usai mendampingi pemeriksaan Anas di kantor KPK, Jakarta, Jumat (11/4/2014).
Saat awal menjadi tersangka, Anas menyatakan pemberian status tersangka dari KPK kepada dirinya tak terlepas dari rangkaian peristiwa politik yang terkemas dalam peristiwa hukum. Ia pun berjanji tidak akan memfitnah, balas dendam dan menyerang rekannya di PD maupun pribadi SBY. Menurutnya, yang dilakukannya ke depan adalah dalam rangka mencari kebenaran dan keadilan terkait proses hukum kasusnya di KPK.
Namun, usai pemeriksaan di kantor KPK pada 7 Maret 2014 atau dua hari sebelum hari-H pencoblosan Pileg 2014, akhirnya Anas terang-terangan mengakui melakukan penyerangan kepada SBY.
"Tidak ada kamusnya Anas nyerang Demokrat. Tapi kalau soal dana Pilpres 2009 terkait nyapresnya Pak SBY, ya benar. Jadi, kalau dibilang saya menyerang Pak SBY, saya bilang memang iya. Itu hanya untuk memberikan respon apa yang saya alami dari sikap dan tindakan SBY," aku Anas.
Bagikan Untuk Kebaikan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Comments
0 Comments

0 komentar... read them below or add one

Spoiler Untuk lihat komentar yang masuk:

Post a Comment

AiRa LoKa - Blog of tutorials